Panggung 2: Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan seorang pegawai yang tampak lesuh. Dengan gugup, manajernya menjawab, "Namanya Bejo pak! Pegawai rendahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya." Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya sebuah cemoohan. Namun dari sudut lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang. Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran" hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal, melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berharga jabatan tinggi di hadapan jabatan rendah. Ketika anda menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberuntungan", di saat itu anda mampu mendengar bisikan nurani.
GOOGLE TRANSLATE
Tuesday, September 2, 2008
Relatif
Panggung 2: Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan seorang pegawai yang tampak lesuh. Dengan gugup, manajernya menjawab, "Namanya Bejo pak! Pegawai rendahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya." Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya sebuah cemoohan. Namun dari sudut lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang. Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran" hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal, melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berharga jabatan tinggi di hadapan jabatan rendah. Ketika anda menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberuntungan", di saat itu anda mampu mendengar bisikan nurani.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment